WHAT YOU REALLY DO IN THE STOCK MARKET ? TRADING FOR A LIVING OR LIVING FOR A TRADING?
HOW To Measure the trading profit target for life when market tell us price still goes up?
Sangat banyak trader dan investor saham Indonesia yang hampir tiap pagi bersiap di depan monitor untuk memperhatikan pergerakan harga saham mereka. Sebenarnya apa yang mereka lakukan? Apakah mereka melakukan itu semua karena sebuah prinsip Trading for a living? Ataukah malah menjadikan perdagangan saham sebagai tempat FUN? Trading for a living bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak orang merasa trading for a living, namun mereka sebenarnya sudah terjebak pada sebuah pemahaman living for a trading.
Trading For a Living or Living For a Trading seperti bermain membalikan kata namun memiliki perbedaan yang sangat besar. Trading for a living adalah bagaimana kita menjadikan dunia pasar modal sebagai business atau usaha tetap kita baik seorang profesional maupun enterpreneur sebagai pegangan hidup dan sumber nafkah. Dengan design dan strategi yang profesional diharapkan mampu menafkahi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga. Adapun Living For a Trading. Apakah perbedaannya? Living For a Trading itu adalah sebuah pemahaman fatalisme yang nantinya akan berujung kepada euphoria dan paranoid.
Trading For A Living merupakan sebuah jalan yang benar. Dengan trade for a living artinya kita memperlakukan pasar modal sebagai kendaraan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehingga tentunya dilakukan dengan sebuah strategi yang profesional dan bertanggung jawab. Sedangakan Living for a trading, kita menjadi kendaraan sekuritas dan bursa efek untuk terus melakukan aktifitas trading yang akan menjadikan kita kecanduan sehingga tidak memiliki arah dalam berinvestasi. Kita akan menjadi liar, bahkan rela meraup keuntungan hanya 3-5 point sehari tanpa memikirkan resiko yang mungkin akan ditanggung.
Dalam Trading For A Living ini banyak sekali yang harus dipelajari. Hal yang terutama adalah the art of business itu sendiri. Dalam penelitian dan survei yang saya lakukan selama 1 tahun terakhir, tidak lebih dari 1% orang yang menganggap STOCK MARKET adalah business!. Sejumlah 30% menganggap stock market sebagai tempat berinvestasi, 69% menganggap stock market tempat judi legal. Maka dari itu, visi dan landasan berpijak harus disamakan dahulu. Untuk dapat berhasil di dunia pasar modal tidak ada jalan lain selain merubah dan menerima pola pikir bahwastock market adalah BUSINESS. Dalam melakukan sebuah bisnis sangat di butuhkan jiwa enterpreneurship dan perencanaan yang matang untuk mencapai profit yang optimal.
Tidak sedikit pihak yang berpendapat bahwa Rejeki diatur oleh Tuhan, maka tidak perlu terlalu pusing akan hal ini. Memang benar, namun tidaklah mungkin jika kita tidak berusaha secara maksimal dengan bertanggung jawab rejeki akan datang begitu saja. Yang saya imani adalah, dengan kita bekerja dengan baik dan bertanggung jawab, disanalah akan terbuka jalan. Untuk itu, setelah konsep bisnis bisa diterima kita akan berlanjut ke tahap berikutnya.
Trade for a living ini akan dialami oleh 3 pihak yang berbeda. Yang pertama adalah investor atau trader independen, yang kedua adalah orang yang bekerja di sekuritas sebagai wakil perantara perdagangan efek atau yang biasa disebut Broker, dan yang ke tiga adalah mitra dari perusahaan efek anggota bursa yang melakukan kegiatan kemitraan atau franchise.
Trade for a living as Independent Investor or Trader
Bagaimanakah menjadi seorang independen trader dan investor yang mampu mencukupi kebutuhan hidup melalui pasar modal? Dalam bahasan kali ini kita asumsikan seluruhnya menjadi seorang trader yang menjadikan dunia saham menjadi bisnis. Apa sajakah yang harus dimiliki secara mutlak untuk dapat bertahan di pasar saham?
1. Modal yang dimiliki harus mencukupi
Biaya hidup rata - rata di Indonesia untuk sebuah rumah tangga dengan memiliki 1 Anak, 1 mobil, 1 orang pembantu rumah tangga dimulai dari 5-8 Juta per bulan (dengan asumsi dapat memiliki uang lebih untuk berekreasi di akhir pekan dan makan malam di restaurant bersama keluarga). Dengan fixed cost rata - rata 5-8 juta perbulan maka itulah Break Even Point dalam bisnis dipasar modal ini, mengingat tidak adanya bentuk investasi infrastruktur atau alat lain seperti bisnis konvensional lainnya. Berapakah trader yang menyadari akan hal ini ? Secara jujur berapa banyak yang akhirnya gagal memenuhi target perbulan tersebut dan terpaksa harus melakukan withdrawal dari modal yang ada ? Berapakah modal yang ideal untuk mencapai target tersebut ?
With the legal conditions of the capital market and the rules of the Indonesian stock exchange that do not allow short selling then this becomes a big resistance for traders to get big profits in the world of stocks. To that end, the maximum bearish market profit that can be generated safely is 10% / month from the portfolio value. While the market bullish and economic conditions that support there is a chance to gain up to 35% / month. The calculation of profit opportunities by using daytrading system trading and time frame trading based on money management law that prioritizes the risk ratio that may be borne.
With a living cost of 5-8 million per month then the minimum trader must have a fund of Rp.100.000.000, - to start trading on the stock market. With the funds of 100 million, losses and all forms of trading systems and stock trading ideals can be run. What if it only has 50% or 70% of the value? Can I trade for a living? I will directly answer NO! Why so extreme? YES! because with the funds under 100 million rupiah, maybe the first 1-3 months can be enough, but not necessarily run smoothly until the 12th month. If trading the stock with the goal of trade for a living but has a capital below 100 million, then a trader will be trapped on living for a trading. Especially if it does not have the ability of trading techniques and good trading psychology.
2. Learn True trading techniques with TECHNICAL ANALYSIS method
A trader who tries to buy shares to meet the needs of life but is not equipped with the knowledge and ability of good technical analysis is the same as fighting without weapons and armory. To make the ideal trading, must combine day trading and weekly trading. Having deep and wide knowledge of various trading techniques will help create a trading system that suits the soul of a trader. Differences in human character make different trading system also for each person. The essence of the difference is SATISFACTORY to bear the risk generated from each - each trading system. In business, we also know a lot of tricks and business techniques.
Like the ticketing business, some people do techniques to buy tickets 6 months - 1 year ahead with a very cheap price and can be sold up to 100% more at maturity. Or in the leasing world, we can do a little manipulation of the purchase price to be included in the financing as working capital. Ability to discover This business technique is needed by every trader. Where can I learn technical analysis for trading? By buying books and attending the training - training that is often held. Never be afraid to invest in training. Regardless of true teachers but we buy experience in the form of mindset. In stock trading, we are actually fighting against market mover's mindset. If we can know the mindset and techniques to play the market mover, then we can achieve profits as big as possible. There are many types of technical analysis that you can learn through the internet and buy books. A good foundation to learn is Dow Theory which you can learn more at www.astronacci.com/ultimate.
3. Have a good Money Management and Trading Plan and in accordance with the economic conditions of each trader
Money Management and Trading plan is the most important in all forms of business activities. A smart trader will not spend his money in a transaction but will maximize the transaction at the smallest risk point. An easy example is, a merchant will give a big discount at a quiet moment but at the time of approaching the holidays and the increase in class will increase the stock of goods and sell 20% more expensive of course with the risk of goods not sold less.
On the stock market this is indispensable. It is important to calculate the ability of our capital to bear the resulting loss. As a basis I introduce with Return to Risk Ratio. Return to risk ratio is able to give us an idea of how likely loss and profit that we can achieve in a single transaction. Example: Buying Share PT. ANEKA TAMBANG.TBK with the price of 1,000 as many as 100 lots worth 50,000,000. With a mature calculation the stock will be sold at a price of 1,200. But if it decreases, it will be off at the 950 price level. So If we experience losses are 50 rupiahs on 100 lots with a value of 2,500,000, whereas if profit, it will get a profit of 200 rupiah on 100 lots with a value of 10,000. 000.
For that we can calculate as follows:
Potential profit = 10,000,000
Potential loss = 2,500,000
Return to risk ratio = 10 million / 2.5 million = 4 times. Which means, with 4 times cut loss will be covered with 1 time profit. Ratio The loss position of 2,500,000 to the initial capital of 100,000,000 is 40 times. So the initial capital is able to cover the loss as much as 40 times with the return to risk ratio 4. Such calculations are one good enough example to do in basic money management. Adjust a comfortable ratio and be able to bear by each - each financial condition of the trader.
NEVER USE MARGIN TRADING IF YOU DO NOT UNDERSTAND MEANING AND CALCULATION OF LEVERAGE, MARGIN RATIO, AND STOCK CAPPING VALUE.
HOW To Measure the trading profit target for life when market tell us price still goes up?
Sangat banyak trader dan investor saham Indonesia yang hampir tiap pagi bersiap di depan monitor untuk memperhatikan pergerakan harga saham mereka. Sebenarnya apa yang mereka lakukan? Apakah mereka melakukan itu semua karena sebuah prinsip Trading for a living? Ataukah malah menjadikan perdagangan saham sebagai tempat FUN? Trading for a living bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak orang merasa trading for a living, namun mereka sebenarnya sudah terjebak pada sebuah pemahaman living for a trading.
Trading For a Living or Living For a Trading seperti bermain membalikan kata namun memiliki perbedaan yang sangat besar. Trading for a living adalah bagaimana kita menjadikan dunia pasar modal sebagai business atau usaha tetap kita baik seorang profesional maupun enterpreneur sebagai pegangan hidup dan sumber nafkah. Dengan design dan strategi yang profesional diharapkan mampu menafkahi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga. Adapun Living For a Trading. Apakah perbedaannya? Living For a Trading itu adalah sebuah pemahaman fatalisme yang nantinya akan berujung kepada euphoria dan paranoid.
Trading For A Living merupakan sebuah jalan yang benar. Dengan trade for a living artinya kita memperlakukan pasar modal sebagai kendaraan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehingga tentunya dilakukan dengan sebuah strategi yang profesional dan bertanggung jawab. Sedangakan Living for a trading, kita menjadi kendaraan sekuritas dan bursa efek untuk terus melakukan aktifitas trading yang akan menjadikan kita kecanduan sehingga tidak memiliki arah dalam berinvestasi. Kita akan menjadi liar, bahkan rela meraup keuntungan hanya 3-5 point sehari tanpa memikirkan resiko yang mungkin akan ditanggung.
Dalam Trading For A Living ini banyak sekali yang harus dipelajari. Hal yang terutama adalah the art of business itu sendiri. Dalam penelitian dan survei yang saya lakukan selama 1 tahun terakhir, tidak lebih dari 1% orang yang menganggap STOCK MARKET adalah business!. Sejumlah 30% menganggap stock market sebagai tempat berinvestasi, 69% menganggap stock market tempat judi legal. Maka dari itu, visi dan landasan berpijak harus disamakan dahulu. Untuk dapat berhasil di dunia pasar modal tidak ada jalan lain selain merubah dan menerima pola pikir bahwastock market adalah BUSINESS. Dalam melakukan sebuah bisnis sangat di butuhkan jiwa enterpreneurship dan perencanaan yang matang untuk mencapai profit yang optimal.
Tidak sedikit pihak yang berpendapat bahwa Rejeki diatur oleh Tuhan, maka tidak perlu terlalu pusing akan hal ini. Memang benar, namun tidaklah mungkin jika kita tidak berusaha secara maksimal dengan bertanggung jawab rejeki akan datang begitu saja. Yang saya imani adalah, dengan kita bekerja dengan baik dan bertanggung jawab, disanalah akan terbuka jalan. Untuk itu, setelah konsep bisnis bisa diterima kita akan berlanjut ke tahap berikutnya.
Trade for a living ini akan dialami oleh 3 pihak yang berbeda. Yang pertama adalah investor atau trader independen, yang kedua adalah orang yang bekerja di sekuritas sebagai wakil perantara perdagangan efek atau yang biasa disebut Broker, dan yang ke tiga adalah mitra dari perusahaan efek anggota bursa yang melakukan kegiatan kemitraan atau franchise.
Trade for a living as Independent Investor or Trader
Bagaimanakah menjadi seorang independen trader dan investor yang mampu mencukupi kebutuhan hidup melalui pasar modal? Dalam bahasan kali ini kita asumsikan seluruhnya menjadi seorang trader yang menjadikan dunia saham menjadi bisnis. Apa sajakah yang harus dimiliki secara mutlak untuk dapat bertahan di pasar saham?
1. Modal yang dimiliki harus mencukupi
Biaya hidup rata - rata di Indonesia untuk sebuah rumah tangga dengan memiliki 1 Anak, 1 mobil, 1 orang pembantu rumah tangga dimulai dari 5-8 Juta per bulan (dengan asumsi dapat memiliki uang lebih untuk berekreasi di akhir pekan dan makan malam di restaurant bersama keluarga). Dengan fixed cost rata - rata 5-8 juta perbulan maka itulah Break Even Point dalam bisnis dipasar modal ini, mengingat tidak adanya bentuk investasi infrastruktur atau alat lain seperti bisnis konvensional lainnya. Berapakah trader yang menyadari akan hal ini ? Secara jujur berapa banyak yang akhirnya gagal memenuhi target perbulan tersebut dan terpaksa harus melakukan withdrawal dari modal yang ada ? Berapakah modal yang ideal untuk mencapai target tersebut ?
With the legal conditions of the capital market and the rules of the Indonesian stock exchange that do not allow short selling then this becomes a big resistance for traders to get big profits in the world of stocks. To that end, the maximum bearish market profit that can be generated safely is 10% / month from the portfolio value. While the market bullish and economic conditions that support there is a chance to gain up to 35% / month. The calculation of profit opportunities by using daytrading system trading and time frame trading based on money management law that prioritizes the risk ratio that may be borne.
With a living cost of 5-8 million per month then the minimum trader must have a fund of Rp.100.000.000, - to start trading on the stock market. With the funds of 100 million, losses and all forms of trading systems and stock trading ideals can be run. What if it only has 50% or 70% of the value? Can I trade for a living? I will directly answer NO! Why so extreme? YES! because with the funds under 100 million rupiah, maybe the first 1-3 months can be enough, but not necessarily run smoothly until the 12th month. If trading the stock with the goal of trade for a living but has a capital below 100 million, then a trader will be trapped on living for a trading. Especially if it does not have the ability of trading techniques and good trading psychology.
2. Learn True trading techniques with TECHNICAL ANALYSIS method
A trader who tries to buy shares to meet the needs of life but is not equipped with the knowledge and ability of good technical analysis is the same as fighting without weapons and armory. To make the ideal trading, must combine day trading and weekly trading. Having deep and wide knowledge of various trading techniques will help create a trading system that suits the soul of a trader. Differences in human character make different trading system also for each person. The essence of the difference is SATISFACTORY to bear the risk generated from each - each trading system. In business, we also know a lot of tricks and business techniques.
Like the ticketing business, some people do techniques to buy tickets 6 months - 1 year ahead with a very cheap price and can be sold up to 100% more at maturity. Or in the leasing world, we can do a little manipulation of the purchase price to be included in the financing as working capital. Ability to discover This business technique is needed by every trader. Where can I learn technical analysis for trading? By buying books and attending the training - training that is often held. Never be afraid to invest in training. Regardless of true teachers but we buy experience in the form of mindset. In stock trading, we are actually fighting against market mover's mindset. If we can know the mindset and techniques to play the market mover, then we can achieve profits as big as possible. There are many types of technical analysis that you can learn through the internet and buy books. A good foundation to learn is Dow Theory which you can learn more at www.astronacci.com/ultimate.
3. Have a good Money Management and Trading Plan and in accordance with the economic conditions of each trader
Money Management and Trading plan is the most important in all forms of business activities. A smart trader will not spend his money in a transaction but will maximize the transaction at the smallest risk point. An easy example is, a merchant will give a big discount at a quiet moment but at the time of approaching the holidays and the increase in class will increase the stock of goods and sell 20% more expensive of course with the risk of goods not sold less.
On the stock market this is indispensable. It is important to calculate the ability of our capital to bear the resulting loss. As a basis I introduce with Return to Risk Ratio. Return to risk ratio is able to give us an idea of how likely loss and profit that we can achieve in a single transaction. Example: Buying Share PT. ANEKA TAMBANG.TBK with the price of 1,000 as many as 100 lots worth 50,000,000. With a mature calculation the stock will be sold at a price of 1,200. But if it decreases, it will be off at the 950 price level. So If we experience losses are 50 rupiahs on 100 lots with a value of 2,500,000, whereas if profit, it will get a profit of 200 rupiah on 100 lots with a value of 10,000. 000.
For that we can calculate as follows:
Potential profit = 10,000,000
Potential loss = 2,500,000
Return to risk ratio = 10 million / 2.5 million = 4 times. Which means, with 4 times cut loss will be covered with 1 time profit. Ratio The loss position of 2,500,000 to the initial capital of 100,000,000 is 40 times. So the initial capital is able to cover the loss as much as 40 times with the return to risk ratio 4. Such calculations are one good enough example to do in basic money management. Adjust a comfortable ratio and be able to bear by each - each financial condition of the trader.
NEVER USE MARGIN TRADING IF YOU DO NOT UNDERSTAND MEANING AND CALCULATION OF LEVERAGE, MARGIN RATIO, AND STOCK CAPPING VALUE.
Komentar
Posting Komentar